PEKANBARU, LIPO - Mundurnya dua pejabat eselon II Pemprov Riau, yakni Direktur RSJ Tampan Zainal Arifin dan Karo Pengadaan Barang dan Jasa Rahmad Ramadiyanto, ditanggapi serius oleh anggota DPRD Riau.
Wacana pemanggilan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Riau pun muncul ke permukaan.
"Iya, saya hanya dapat dari media. Yang saya baca di situ ada 2 pejabat eselon II Pemprov Riau yang sudah mengundurkan diri. Kalau tak salah, salah satunya Direktur Rumah Sakit Jiwa (RSJ). Kemudian di dalam berita itu ada 8 lagi yang akan melakukan hal yang sama,"kata anggota Komisi I DPRD Riau Mardianto, Selasa (23/4/24).
Menurut politisi asal Fraksi PAN itu, kalau itu terjadi, maka ini adalah ada semacam alarm yang menyatakan ada yang tidak beres dan tidak benar dalam konteks birokrasi di Provinsi Riau.
Maka dari itu tutur Mardianto, pihaknya mengirimkan berita pengunduran diri pejabat eselon II Pemprov Riau itu ke grup Komisi I DPRD Riau.
“Tujuannya, untuk menantang teman-temannya sesama anggota dewan untuk memanggil Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Riau,” ujarnya.
"Tak mungkin air beriak kalau tak dalam. Tak ada angin ribut tak mungkin terjadi pohon bertumbangan. Jadi, ada fakta dan data di lapangan yang terjadi sehingga alarmnya muncul mengundurkan diri. Pertanyaan kita mungkin ada apa ini," ujar Mardianto.
Menyikapi hal itu sebut Mardianto, maka salah satu fungsi Dewan itu adalah kontrol dan pengawasan. Dan kebetulan BKD itu dibawah Komisi I. Makanya dalam waktu dekat pihaknya meminta lewat pimpinan untuk mengatur jadwal untuk memanggil BKD Riau.
Pemanggilan itu kata Mardianto, untuk menjelaskan apa yang terjadi. Apakah mengundurkan karena ada skandal apa mengundurkan diri karena ada yang diancam atau justru yang 2 tadi karena ada ditakut takuti atau dicari cari kesalahannya,” tukasnya.
"Kalau ini terjadi tentu ada pembusukan pembusukan yang terjadi di birokrat yang tidak sehat ke depannya,"pungkasnya.(***)
GoogleNews
